JUTAWAN- Yahudi, Roberth Harush (58) membiayai pembangunan masjid besar di Montereau, Perancis sebagai toleransi agama. Roberth yang asli warga Ashkelon Israel telah sukses menjadi pebisnis real estate di Perancis sejak 10 tahun terakhir.
Ia mengaku muak dengan tingkah Israel yang menimbulkan kecaman dunia internasional. Sebagai bentuk toleransi agama, ia memutuskan untuk membiayai secara penuh pembangunan sebuah masjid di Perancis bagi komuniti muslim setempat.
Ayah empat anak ini besar di Ashkelon, Israel kemudian menyelesaikan dinas militer bagi negaranya. Kemudian mencoba keberuntungan dalam bisnis real estate di Eropa dan kini menjadi jutawan. Keberhasilannya telah memenangi banyak tender pembangunan hotel dan gedung-gedung mewah bermoset ratusan juta dolar AS.
Selain sukses di Eropa Harush juga investasi pembangunan di Ashkelon tanah lahirnya hingga ia harus bolak balik Perancis-Israel. Pengusaha kaya ini bahkan memilih untuk tinggal di Cast Lead, Israel bahkan sempat merasakan dahsyatnya hantaman roket Grad dari Hamas yang mendarat dekat rumahnya.
Pembangunan masjid untuk ummat Islam di Perancis itu bermula ketika Datuk Bandar Montereau, sebuah kota dekat Paris Perancis memberitahukan adanya kesulitan dalam pembiayaan renovasi sebuah masjid besar di kota.
"Saya berkata pada diriku sendiri, di sinilah kesempatan untuk membawa orang bergabung bersama-sama dan saya memutuskan menyumbangkan untuk pembangunan masjid tersebut," kata Harush dikutip hidayatullah, Jumat (2/7)
Orang-orang tercengang. Apa yang dilakukan orang Yahudi-Israel dengan membantu menyumbang membangun masjid. "Saya sudah muak dan lelah. Suara dari orang-orang yang waras harus muncul," kata Harush membantah pencemoh.
Dia tetap berpendirian bahawa membangun masjid ini sebagai wujud promosi toleransi beragama. "Ini bukan usaha murahan tapi saya lakukan dengan sepenuh hati," tambahnya.
Para pemimpin komuniti Muslim Montereau, Perancis mengucapkan terima kasih kepada Harush atas bantuannya merenovasi masjid dan meminta supaya menjaga hubungan yang hangat.
Sebelumnya, Harush juga telah membiaya pembangunan Sinagog terbesar dan paling megah di Asheklon Israel tahun lalu dan dinamai dengan nama mendiang ayahnya.
"Saya sendiri bukan orang religius. Tapi saya merasa bahwa harus ada langkah politis yang dilakukan pengusaha menciptakan saling toleransi antara orang-orang Yahudi dan Arab, sekuler maupun relijius," pungkasnya.
Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/07/03/jutawan-yahudi-bangun-masjid-besar-di-perancis
Ia mengaku muak dengan tingkah Israel yang menimbulkan kecaman dunia internasional. Sebagai bentuk toleransi agama, ia memutuskan untuk membiayai secara penuh pembangunan sebuah masjid di Perancis bagi komuniti muslim setempat.
Ayah empat anak ini besar di Ashkelon, Israel kemudian menyelesaikan dinas militer bagi negaranya. Kemudian mencoba keberuntungan dalam bisnis real estate di Eropa dan kini menjadi jutawan. Keberhasilannya telah memenangi banyak tender pembangunan hotel dan gedung-gedung mewah bermoset ratusan juta dolar AS.
Selain sukses di Eropa Harush juga investasi pembangunan di Ashkelon tanah lahirnya hingga ia harus bolak balik Perancis-Israel. Pengusaha kaya ini bahkan memilih untuk tinggal di Cast Lead, Israel bahkan sempat merasakan dahsyatnya hantaman roket Grad dari Hamas yang mendarat dekat rumahnya.
Pembangunan masjid untuk ummat Islam di Perancis itu bermula ketika Datuk Bandar Montereau, sebuah kota dekat Paris Perancis memberitahukan adanya kesulitan dalam pembiayaan renovasi sebuah masjid besar di kota.
"Saya berkata pada diriku sendiri, di sinilah kesempatan untuk membawa orang bergabung bersama-sama dan saya memutuskan menyumbangkan untuk pembangunan masjid tersebut," kata Harush dikutip hidayatullah, Jumat (2/7)
Orang-orang tercengang. Apa yang dilakukan orang Yahudi-Israel dengan membantu menyumbang membangun masjid. "Saya sudah muak dan lelah. Suara dari orang-orang yang waras harus muncul," kata Harush membantah pencemoh.
Dia tetap berpendirian bahawa membangun masjid ini sebagai wujud promosi toleransi beragama. "Ini bukan usaha murahan tapi saya lakukan dengan sepenuh hati," tambahnya.
Para pemimpin komuniti Muslim Montereau, Perancis mengucapkan terima kasih kepada Harush atas bantuannya merenovasi masjid dan meminta supaya menjaga hubungan yang hangat.
Sebelumnya, Harush juga telah membiaya pembangunan Sinagog terbesar dan paling megah di Asheklon Israel tahun lalu dan dinamai dengan nama mendiang ayahnya.
"Saya sendiri bukan orang religius. Tapi saya merasa bahwa harus ada langkah politis yang dilakukan pengusaha menciptakan saling toleransi antara orang-orang Yahudi dan Arab, sekuler maupun relijius," pungkasnya.
Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/07/03/jutawan-yahudi-bangun-masjid-besar-di-perancis
Info
|
0 comments: